Kebijakan Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Penjualan
Di zaman sekarang, sudah sangat marak sekali adanya toko online. Baik itu yang ada di e-commerce/market place seperti Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Shopee, Lazada, dll. Maupun yang ada di sosial media seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan Tiktok. Dengan adanya toko-toko online tersebut maka promosi secara konvensional seperti yang ada di baliho,koran, radio dan sebagainya sudah mulai beralih dengan promosi secara online baik itu dengan google ads, facebook ads, atau tiktok ads. Dimana promosi melalui sosial media dianggap lebih efektif dan efesien ketimbang menggunakan media promosi konvensional. Media promosi dengan menggunakan sosial media dianggap lebih efektif dan efesien karena bisa menjangkau dan menentukan market, segmentasi, geografi, dan demografi yang lebih spesifik.
Contohnya adalah jika kita menjual produk di wilayah cirebon, maka dengan menggunakan facebook ads, pengiklan dapat mengaktifkan iklannya khusus untuk dilihat oleh orang yang sedang berada di wilayah Cirebon.
Contoh lainnya adalah ketika kita menjual kuliner, maka bisa kita targetkan iklan tersebut hanya untuk pecinta kuliner, sehingga budget marketingpun lebih efisien penggunaannya.
Dalam keadaan pandemi seperti sekarang ini, transaksi online melalui market place menjadi pilihan untuk bisa membeli barang yang kita inginkan tanpa harus keluar rumah.
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangannya:
Kelebihan:
- Menghindari kontak langsung.
- Menghindari resiko penularan penyakit melalui barang.
- Mudah menemukan barang yang kita inginkan.
- Sistem pembayaran secara online.
- Berbelanja menjadi lebih praktis.
- Bisa membandingkan harga dengan mudah dari online shop satu dengan online shop lainnya.
- Hemat tenaga dan waktu, tidak perlu pergi dari toko ke toko untuk mendapatkan produk yang kita inginkan.
- Bisa mendapatkan barang dari mana saja, bisa dari luar kota bahkan luar negeri.
- Harga barang yang biasanya lebih murah.
- Membantu perekonomian pedagang kecil atau UMKM.
Kekurangan:
- Tidak dapat menjamin kualitas.
- Tidak dapat terjamin kebersihan barangnya.
- Cenderung membeli barang yang tidak diperlukan.
- Meningkatkan penggunaan kuota internet.
- Kualitas barang yang terkadang tidak sesuai dengan gambar.
- Barang yang diterima menjadi cacat atau rusak ketika barang dalam pengiriman.
- Tidak dapat membedakan mana barang yang asli atau tiruan.
- Penipuan sering terjadi ketika uang sudah ditransfer dan barang tidak sampai.
- Menimbulkan perilaku yang konsumtif.
- Rentan aksi pemboboloan rekening oleh hacker jika pembayaran dilakukan melalui Internet.
Komentar
Posting Komentar