Jenis Kepemimpinan Q Leader

Salah satu jenis kepemimpinan yaitu Q Leader, yaitu memiliki 4 makna terkait dengan kepemimpinan sejati, yaitu :

  1. Q Leader pertama berarti kecerdasan atau intelegence. Seperti dalam IQ berarti kecerdasan intelektual, EQ berarti kecerdasan emosional, dan SQ berarti kecerdasan spiritual. Q Leader berarti seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan IQ, EQ, SQ yang cukup tinggi.
  2. Q Leader kedua berarti kepemimpinan yang mempunyai kualitas, baik dari aspek visioner maupun aspek manajerial.
  3. Q Leader Ketiga berarti Qolbu atau Inner Self. Seorang pemimpin sejati adalah seseorang yang sungguh-sungguh mengenali dirinya (jiwanya) serta dapat mengelola dan mengendalikannya (Self Management).
Kepemimpinan mencakup 5 (lima) hal yaitu :
  1. Manajer, Direktur, Ketua, yang mengelola organisasi.
  2. Pengawas, yang mengontrol pelaksanaan pekerjaan.
  3. Pembina, memberikan arahan dan contoh dalam pelaksanaan pekerjaan.
  4. Pengambil Keputusan, yaitu menetapkan berbagai alternatif solusi permasalahan yang dihadapi organisasi.
  5. Penanggung Jawab dalam semua pelaksanaan pekerjaan.
Sebagai kesimpulan bahwa seorang pemimpin tidak hanya harus memiliki keahlian manajerial tetapi juga harus memahami hal-hal yang bersifat teknis, meskipun berada pada organisasi yang besar yang tidak selalu membutuhkan keahlian teknis. Technikal Skill biasanya dibutuhkan oleh organisasi yang skopnya kecil, sepeti kepala Teknik Perbengkelan, yang tentu harus menguasai Teknik Perbengkelan, sehingga dapat memberikan saran yang aplikatif bagi bawahannya.

Kelebihan lainnya yang harus dimiliki oleh pemimpin adalah keterampilan berkomunikasi dengan orang lain (Human Relation Skill), memiliki kepiawaian berinteraksi, membangun relasi dan bersosialisasi sehingga kepemimpinannya dirasakan oleh seluruh bawahannya dan ahli berinteraksi dengan seluruh bawahannya bahkan dengan lingkungan sekitar yang lebih luas.

Pengaruh yang dimiliki pemimpin baru dirasakan ketika dapat menerapkannya dalam hubungan dengan orang lain. Lahirnya kepemimpinan memiliki 2 (dua) kemungkinan yaitu :
  1. Pemimpin yang hadir secara alamiah, yaitu manusia yang sudah ditakdirkan Tuhan untuk menjadi pemimpin, sebagaimana adanya pemimpin di negara yang berbentuk kerajaan absolut. Kepemimpinan tidak di bentuk dan direncanakan, tetapi didasarkan pada keturunan.
  2. Kepemimpinan yang dibentuk oleh kelompok tertentu dan dibesarkan oleh situasi politik yang memberi kesempatan untuk menjadi pemimpin. Seseorang di uji secara demokratis dalam pertarungan politik dan pelatihan panjang dalam karir politiknya, sehingga ia terpilih menjadi seorang pemimpin. Keberlakuan kepemimpinan ini sangat kondisional dan situasional karena dalam waktu yang sudah direncanakan karirnya akan berakhir, seperti seorang presiden yang kepemimpinannya diatur oleh undang-undang 1945, bahwa Ia hanya berhak menjadi presiden untuk dua periode, itupun harus melalui pemilihan umum.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Variable X dan Variable Y dalam Skripsi

Mengapa Manajemen Lebih Memilih Informasi Kuantitatif dalam Mengurangi Ketidakpastian dalam Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan: Sebagai Seni dan Sebagai Ilmu